Thursday, September 22, 2011

A Journey to become a Mom.......(2)

Jadi ceritanya waktu kehamilan saya memasuki usia 3 bulan, saya kena cacar air. Sebelum cacar air muncul di permukaan kulit, biasanya virus akan berinkubasi selama beberapa hari. Gejalanya bagi penderita diantaranya adalah lemas, kelelahan, seperti orang yang selalu mengantuk, pusing, panas demam, dan tulang persendian yang sangat sakit.
Yang saya tahu sih, semua orang bisa saja terkena penyakit ini, dan sebetulnya juga penyakit ini tidak termasuk kategori penyakit yang parah. Bisa diobati dengan sangat cepat. Masalahnya adalah jika cacar menyerang perempuan hamil, virusnya juga bisa menyerang janin yang sedang dikandungan. Jangan tanya betapa saya sangat kaget dan sedih waktu tahu kalau saya terkena cacar air. Informasi yang saya dapat di internet mengenai penyakit ini dan dampaknya terhadap perempuan hamil, tidak terlalu membantu me’recovery” perasaan saya, karena kebanyakan ceritanya ‘serem-serem’.
Saya mulai menduga saya kena cacar air ketika saya menemukan dua benjolan berisi cairan di paha belakang bagian kiri dan kanan. Dugaan saya terbukti ketika saya periksa ke dokter kandungan saya. Sang dokter memberikan saya obat obat antiviral acyclovir (Zovirax) dengan dosis 3 x 200 mg. Tapi karena masih agak ragu, saya juga kemudian minta di rekomendasikan ke dokter kulit. Singkat cerita, setelah kedua dokter saling berkonsultasi, mereka memutuskan untuk menaikkan dosis obat anti virus  enjadi 3 x 800 mg dan harus saya konsumsi selama 2 minggu. Selain itu, untuk menjaga daya tahan tubuh, saya juga dikasih Imunos


ini obat - obatnya:






Karena masih sangat khawatir, berkali – kali saya memastikan ke dokter saya, bahwa kandungan saya saat ini dalam kondisi baik – baik saja dan akan baik – baik saja selama saya dalam proses mengkonsumsi obat anti virus ini. Intinya dokter bilang, risiko tetap ada, tapi tentu harus diminimalisir. Yang paling penting adalah mematikan virus terlebih dahulu, agar tidak berkesempatan menyerang janin di kandungan. Walaupun kurang memuasakan saya, saya pikir apa yang yang dibilang dokter memang ada benarnya juga L
Selama sebulan berikutnya, saya melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan selama 4 kali (seminggu sekali). Hasil pemeriksaan, janin saya baik – baik saja dan sehat (Praise the God).

Saran:
  1. Selalu jaga kebersihan pribadi dan lingkungan. Hindari lingkungan yang berpotensi menularkan penyakit, misalnya teman yang seang flu atau batuk, apalagi kena cacar
  2. Kalau perlu pakai masker saat melakukan perjalanan, terutama bila di kendaraan umum
  3. Selalu bawa cairan antiseptic atau tissue basah untukpembersih tangan (mereknya banyak di pasaran)
  4. Konsumsi makanan sehat dan bergizi, supaya daya tahan tubuh oke terus. Kata dokter, daya tahan perempuan hamil cenderung menurun dibanding sebelumnya.

No comments:

Post a Comment